Celoteh dibalik Suamiku



Jakarta,



"Tika sayang, ayo bangun kita shalat subuh yuk" 

Tiba tiba terdengar suara mesra suamiku ditelingaku, aku pun terbangun sambil mengucek ngucek mataku yang masing malas sekali membuka mata. Tapi hari suara adzan subuh sudah terdengar nyaring sekali.Alhamdulillah pikirku Allah maseh memberi umur kepadaku sampai subuh ini.

"Kamu tidur malam ya?" tanya suamiku Subhanallah aku terpana melihat suamiku sendiri, peci putih
yang ia kenakan.Baju koko putih yang ia kenakan semua terlihat pas dan suamiku terlihat ganteng sekali dan aku pun jatuh cinta lagi padanya hari ini. hi hi hi aku pun tersenyum.

"Loh kok senyum?" suara suamiku menyadarkan lamunanku

"Oh iya , tadi malem tidur larut banget, aku nonton  DVD mas" jawabku dengan singkat

"DVD tentang apa?" tanya suamiku

"Itu tentang petualangan bayi loh mas yang dia diculik terus berpetualang persis seperti buku yang selalu pengasuhnya bacain lucu deh mas... lalu"

"Sudahlah, kamu sudah berulang ulang kali melihat film itu dan bercerita tentang itu ..Kita shalat yuk.." suamiku memotong cerita ku dan menyiapkan 2 sejadah

Aku pun cemberut , sepertinya suamiku malas mendengar ceritaku malas memberi komentar tentang cerita DVD yang aku
tonton tidak adil pikirku aku yang selalu mendengar cerita dia dikantor aku yang selalu komentar tentang semua yang dia ceritakan tapi untuk mendengarkan cerita DVD aja dia malas pikirku.

Aku pun beranjak dari tempat tidur dan mengambil air wudhu mencoba tersenyum kembali dari rasa resah yang sebenarnya selalu aku pendam dalam hati dan tak tahu pada siapa aku ingin bercerita.

Selesai shalat subuh, aku pun pergi menyiapkan sarapan.

Sedikit cerita tentangku, Aku Tika. aku menikah dengan  suamiku 3 tahun yang lalu tapi sampai saat ini Tuhan belum menitipkan satu bayi mungil pada kami. Kadang aku lelah aku frustasi menghadapi semua pertanyaan dari teman, saudara bahkan rekan rekan kerjaku.Tapi suamiku terlihat biasa dan terlihat seperti acuh tak acuh terhadap masalah ini. Mungkin karena aku seorang wanita yang memiliki perasaan lebih tajam
akan hal ini.

Aku selalu berusaha berdiri tegak dihadapan semua orang. Padahal aku pun selalu ingin tertunduk dan menyembunyikan raut mukaku jika melihat teman temanku yang ketika berkumpul mereka membawa anak anak mereka, ada yang dua , satu bahkan ada yang sedang hamil lagi.


Rabb aku tau ini kuasaMU ini kehendakMU kuatkan hatiku. Itu yang selalu aku ucapkan dalam doaku.


"Tik, besok dateng yuk ke acara reuni SMA ku " tanya suamiku

"Malas ah mas" Jawabku sambil menyiapkan nasi goreng dan secangkir kopi untuk suamiku

"Loh ko malas, sudah 2kali aku tidak pernah datang ke acara reuni SMA ku"

"Mas aja lah yang dateng, Aku malas mas, disana pasti banyak anak kecil banyak bayi " jawabku

"hahaha ... kenapa kamu takut sama anak kecil, sama bayi" suamiku malah tertawa mendengar jawabanku

"Bukan begitu mas , tahun lalu waktu aku datang ke acara reuni SMA mas, semua bertanya mana anak kita ketika aku jawab belum ada rasanya sakit mas aku menjawabnya. aku malas menjelaskan setiap pertanyaan teman temanmu yang bertanya kenapa aku belum hamil, kenapa kita belum punya anak aku malas mas , aku sudah bosan dengan semua pertanyaan itu , jadi ga usah lah mas ajak ajak aku ke acara reuni atau acara keluarga kita" jawabku dengan suara yang agak keras

Tiba tiba aku ingin menangis ingin mengeluarkan semua rasa resah yang selalu aku pendam dalam hatiku yang tidak pernah aku  ungkapkan pada suamiku aku tersedu didepan nasi goreng yang aku siapkan untuk suamiku entahlah mungkin aku sudah
lelah.

"Kamu kenapa?" tanya suamiku

"Kenapa ... mas hanya bisa bertanya kenapa Aku lelah mas , lelah dengan semua keadaan ini rasanya aku sudah mulai putus asa. Tapi sepertinya mas tidak perduli dengan keadaanku dengan semua beban dan gundah yang ku rasa bahkan untuk mendengar cerita tentang film seorang bayipun mas tidak mau mendengarkan"  aku menangis sejadi jadinya

"Jadi ini semua tentang film bayi itu"

"Bukan mas ... bukan hanya tentang film itu tentang reuni tentang keluarga tentang tentang ..... entahlah aku hanya ingin mas lebih bisa paham tentang.... "akupun terdiam sejenak

"aku rindu kehadiran nya tangan mungilnya celotehnya semua nya mas" entah kenapa kata kata itu keluar dari mulutku akupun menangis sesegukan ada rasa ringan dalam benakku setelah selama ini ku pendam dalam benakku.

Tiba tiba suasana menjadi hening, suamiku terdiam memandangi secangkir kopi dan terus mengaduknya.

"Kamu tidak adil, selama ini kamu menyimpan semua yang inginkamu ungkapkan.Kamu pikir selama ini aku tidak pernah memikirkannya, memimpikannya atau menginginkannya.Kamu salah, setiap hari aku selalu berdoa aku selalu meminta padaNYA.Aku selalu meminta agar kita bisa selalu tabah dan sabar menghadapinyaAku selalu berdoa agak kau selalu tersenyum walau seorang anak belum DIA titipkan kepada kita .Aku memang tidak pernah membahas ini semua memang ini semua kesalahanku tapi ada satu alasan mengapa aku tidak pernah membahasnya.Setiap kali kita kumpul keluarga atau sekedar pergi berbelanja aku selalu melihat raut muka mu jika melihat seorang bayi, melihat perlengkapan bayi aku lihat raut sedih aku lihat raut harap yang amat sangat dalam.Aku semakin tidak tega jika aku harus melihat raut muka sedihmu dirumah jika aku membahasnya.Tapi ternyata keputusanku salah ... pemikiranku salah, kau malah mengira aku tak perduli aku acuh dengan semua ini. Selama ini aku bahagia mendengar celotehmu aku bahagia memegang tanganmu yang memang mungil bagiku aku bahagia ketika kau bermanja padaku atau kau sekali kali memanggil papa padaku aku bahagia dan aku tak ingin mengambil kebahagiaan itu karena satu impian yang memang menjadi kehendakNYA yang tidak bisa kita paksakan"

Allahurabbi... mengapa aku berprasangka buruk pada suamiku sendiri pada imamku, rasanya aku ingin memeluknya ingin menangis di bahunya.Tapi entah mengapa kaki ku beku, tak dapat kugerakan sama sekali.Bibirku terdiam tak mengeluarkan sepatah katapun.

Suamiku beranjak dari tempat duduknya dia berjalan menuju pintu sesaat dia terhenti dari langkahnya.

"Aku minta maaf karena sikapku, aku minta maaf juga mungkin karena aku kita belum dikaruniai seorang anak, kalo kamu lelah kamu bisa pulang ke rumah orangtuamu"

Apa apa pikirku, tidak aku tidak ingin meninggalkanmu.AKu mencintaimu maafkan aku.AKu berlari mengejar suamiku kupeluk erat tubuhnya seakan tak ingin melepaskannya dan hanya ingin memeluknya

"Maafkan aku... ini semua salahku, seharusnya aku lebih bersabar seharusnya aku bisa menahan emosi akan impian memiliki seorang anak... maafkan aku, aku tak ingin kehilanganmu aku ingin tetap menjadi istri manjamu"

Serontak suamiku memeluk erat tubuhku kedua tangannya erat memelukku

"Aku juga minta maaf, aku tak akan mengacuhkanmu lagi dalam hal ini kamu boleh bercerita apa saja tentang seorang anak kamu boleh melihat semua film tentang anak.Asalkan kau tetap menjadi istri manjaku"

"Iya aku akan tetap menjadi istri manjamu , sampai tangan mungil manja itu Allah titipkan kepada kita, mungkin DIA ingin memberikan kesempatan kepadaku untuk bermanja manja sebelum datang seorang anak mas"

Suami ku pun tertawa dia terseyum dan mengecup keningku.

"Ya Allah semua karena kehendakMU aku tau ini kuasaMU ini kehendakMU kuatkan hatiku dan suamiku.Jika memang kami berjodoh dengan tangan mungil itu kirimkan butir butir kesabaran kepada kami."

~Penulis~






Gadis berkerudung biru


Jakarta, 17 November 2009

"ku ingin kau tau isi hatiku ... kau lah yang terakhir dalam hidupku.... " berkali kali suara itu terdengar ditelingaku, ya suara ringtone telpon genggam 7610 merk NOKIA yang merupakan HP sejuta umat, suara itu terdengar nyaring sekali, ya nyaring karena kusimpan disamping bantal ku..tapi aku maseh terlelap dibalik bantal ku ... "Huaaaaa ... siapa pagi pagi buta sudah menelponku" gumam hati ku dengan kesal ku raba raba tuk mencari Hp disamping bantalku

"Haloooo " malasnya aku menjawab telpon ini rasanya ingin ku banting tapi ini HP yang aku miliki satu satunya ah nasib nasib pikirku
"Gum, jadi kan datang ke nikahan robi" suara disembrang sana
heh nikahan robi pikirku sambil kukumpulkan nyawa nyawa yang melayang karena mimpi-mimpi tadi malam,ku lirik jam tangan di atas mejaku Haaaaaaaaa... jam 08.45 padahal acara akad robi jam 09.00 seketika itupun aku lari ke kamar mandi dan berteriak ke telpon genggam ku "jadi jadi gue mandi dulu" diseberang sana sepertinya maseh terdengar suara ahmad temanku tapi tak kuindahkan.


"Waa kenapa kalian ga' ngebangunin kakak seh" kataku pada adik adik ku yang sedang menyantap sarapan pagi mereka .... "yeeee dari tadi kaliiii dibangunin" kata salah satu adikku... "Kakak tuh kebangun kalo ada petasan ato ada kereta api masuk rumah ..." kata adik bungsu ku sontak semua tertawa "Ahhh kalian ini kakak dah telat dateng ke nikahan robi neh" aku pun berlari ke halaman rumahku sambil menyambar roti isi yang dibuat ibu tercintaku.

Kunyalakan stater vespa tua ku, ya sungguh tua vespa ini warnanya pun hampir pudar tersiram air hujan dan terkena panasnya sinar matahari sayang sekali aku tidak menggunakan sunblock pada vespa ku ini hingga warnanya pun luntur dimakan waktu hi hi hi vespa ini kudapat dari kedua orangtuaku... Alhamdulillah aku maseh memiliki kendaraan beroda dua ini, memang kedua orangtuaku hanyalah pensiunan PNS. SUdah untung mereka bisa membiayai kami ketiga anaknya sampai jenjang perguruan tinggi, walau kadang aku iri dengan teman teman ku yang bisa memakai kendaraan beroda 4 bermerk pula, ah sudahlah suatu hari aku pasti bisa, itu kata hatiku setiap kali kulihat temen-temanku memakai kendaraan elite mereka.


Diperjalanan ku pacu vespa tuaku sampai kecepatan yang dia sanggupi, walau tua vespa ini tidak kalah kencang, aku selalu merawat dan memperhatikan mesin si tua ini.Disepanjang jalan aku terus memacu mesin tua ini sampai lampu merahpun aku terobos, ya karena ini hari libur jadi polisi pun pasti libur pikirku.

"Awaaaaaaaaaaassssss" aku berteriak pada pengguna jalan yang menyebrang dihadapanku.

"Bruuuukkkkk" aku terjatuh begitupun dengan vespa tuaku dia jatuh dan dia terluka pada body kanannya "Akhhhh ... brengsekkk" kataku

"Astagfirullahaladzim ... " suara itu terdengar ditelingaku, sesaat itu aku menoleh ke belakang ku dan kulihat seorang wanita yang sedang membersihkan roknya karena ia pun terjatuh kaget.

"Lo punya mata ga seh????" teriak ku padanya, dia pun memutar badannya padaku dan memandangku dengan tajam.

"Maaf,tapi saya hanya menyebrang jalan, saya pikir lampu sudah hijau bagi saya, dan lampu merah bagi anda saatnya anda berhenti" diapun sibuk dengan kegiatanya membersihkan kotoran yang menempel di roknya.

Sesaat kuperhatikan sosok dihadapanku,
pikiranku melayang melihat sosok itu dihadapanku

"wajah itu kenapa wajah itu sejuk terlihat dimataku
kenapa sorot matanya sangat tenang dimataku
kenapa suara lembutnya sangat tenang ditelingaku
Kerudung birunya yang jatuh diatas pipinya yang putih baju yang ia kenakan kenapa semua terlihat sangat sederhana
Tapi kenapa dia sangat mempesona pikirku
Kenapa magnet yang ada pada dirinya seakan menarik ku ke dasar tanah hingga aku pun terjatuh karena pesona nya
Cantik cantik sekali pikirku
memang tidak secantik Mariah Carey tapi kenapa bunga-bunga sakura mulai berjatuhan disekelilingku,ah aku ingin mengenalnya.. aku ingin tahu siapa namanya, rasanya aku pernah melihatnya,rasanya aku pernah memimpikannya"

"Mas .. mas .." katanya

"ah ah iya ... ooh gitu ya ... sory sory aku yang harusnya minta maaf" kataku

"Tidak apa-apa, mas tidak apa-apa??" kata perempuan itu

"Ya .. saya tidak apa apa ko"

DIa pun tersenyum .... amboiiiiiiii senyumnya ... manissss sekali, rontok rasanya hati ini melihat senyum dibibir itu

"Baiklah kalo begitu saya pergi dulu, Assalamu'alaikum" katanya sambil berlalu meninggalkan ku

"Eh bentar bentar .. " teriakku aku pun berjalan cepat menyusulnya, tapi perempuan itu terus berjalan mengejar kendaraan umum dihadapannya,ya sepertinya dia pun terburu buru mengejar waktu yang terus berjalan.Tiba tiba suara HP ku berbunyi "ku ingin kau tau isi hatiku ... kau lah yang terakhir dalam hidupku.... " ahh siapa seh pikirku

"Gum, lo dimana??? lo jadi kan kesini??" suara disebrang sana

Haaaa hampir saja aku lupa kalau aku harus pergi ke pernikahan robi,tapi bagaimana dengan wanita berkerudung biru itu aku belum mengetahui namanya, aku belum sempat berkenalan dengannya..ah bagaimana ini pikirku, kalo aku mengejarnya aku tidak akan sempat menghadiri acara akad pernikahan robi, ah pilihan yang sulit seandainya aku bisashalat istikharah pikirku.. aneh aneh saja pikiranku, perempuan berkerudung biru itu pun sudah naik kendaraan umum dan berlalu begitu saja dari pandanganku, tapi entah mengapa senyum dibibirnya maseh aku ingat maseh aku simpan dalam ingatanku

Kunyalakan stater vespa tuaku..ku pacu kendaraan ku, dalam pikiranku maseh teringat senyum manis itu.. siapa namamu?? dimana rumahmu?? ingin rasanya aku mengenalmu?? itu yang selalu aku pikirkan.


Disepanjang perjalananku.. kuhanya bertanya siapa perempuan berkerudung biru itu???


to be continued

~Penulis~

Aku tak ingin sendiri Rabbi


Aku tak ingin sendiri Rabbi


Jakarta,13 November 2008


Malam semakin dingin... rembulan pun semakin bersinar menerangi malam yang semakin larut... semua terlelap diiringi lantunan irama tidur dari alam, tapi kenapa aku sama sekali tidak bisa memejamkan mata kuhanya berbaring sambil melihat langit langit kamar ku yang sesekali disinggahi cicak tuk mencari nyamuk ... ahhhh aku pun berpikir kenapa mereka masih saja sibuk bergelut tuk mencari makan kenapa mereka belum terlelap juga, seandainya aku bisa berbicara dengan mereka mungkin aku tidak merasa sendirian hi hi hi pemikiran yang aneh ya ^__^


klik klok klik klok ... suara itu maseh terdengar nyaring d telingaku , yah suara jam dinding di sudut kamarku, rasa nya sudah lama sekali jam itu bersuara nyaring dan menunjukan wajahnya di 01.30.. tapi tetap tidak membuyarkan lamunanku tentang pertanyaan tadi siang dari salah satu sahabatku

"Eh jeng kapan kamu menikah??? inget loh umur kamu sudah berapa?? jangan cuman sibuk dengan pekerjaan saja"

Kalau mengingat pertanyaan itu rasanya hati ini bergejolak, jantungku berdeguk kencang.. DUG .... sakittttt rasanya hati ini perih seperti luka yang ditaburi garam :'( hiks ... saat itu aku ingin menjawab "Aku ingin menikah... kenapa kalian hanya bertanya ?? kenapa kalian hanya menghakimi perasaanku saja ???" tapi kata kata itu aku tahan.. aku pun hanya tersenyum dan berkata "Ah ... tenang aja ..." padahal jawaban itu hanya ungkapan dimulut saja pikirku bagaimana aku bisa tenang, bagaimana aku bisa menenangkan pikiran dan perasaanku saat ini.

Rabbi ... seandainya KAU tadi ada aku pasti akan langsung memelukmu dan bersandar di bahuMU

Lamunanku terus terbang bersama dinginnya angin malam ,semakin lama semakin dingin semakin menusuk tulang belakangku, kutarik selimut dikaki ku supaya ada sedikit kehangatan di tubuhku,tapi rasanya rasa dingin itu tak pernah hilang ya sepeti jiwaku dingin, hampa tanpa kehangatan dari siapapun.

Ah egois pikirku bukan kah aku selama ini mendapatkan kasih sayang dari teman temanku, dari kedua orangtuaku,tapi itu bedaaaaa pikirku.... :"( Rabbiiiii ... ingin rasanya aku menjerit dan menangis dan berkata "AKu tak ingin sendiriiiiiiii"

Ya umurku memang sudah tidak bisa di bilang muda lagi, maseh hitungan 20-han tapi nilai nya hampir menjadi 30-han sedih rasanya hati ini Rabbi , kenapa!!!! mengapa!!! ini semua terjadi padaku rasanya aku ingin menghakimi diriku sendiri... diam diam ku nyalakan mp3 dibalik bantalku ya mungkin ini akan sedikit menenangkan perasaanku pikirku, "Mengapaaaaaa.... harus begini" tiba tiba suara vokalis dari salah satu band negeri ini terdengar ditelingaku, huaaaa aku berpikir kenapa sesuai sekali dengan keadaan ku saat ini aku pun mematikan mp3 itu dan terseguk diatas bantalku sebari menyanyikan lagu naif ... "Mengapaaaaaaa.... harus beginiiiii .... "

Kenapa Kenapa ... Kapan Kapan hanya itu yang aku pikirkan....kenapa suara itu maseh terngiang ditelingaku ... rasanya aku ingin menyalahkan MU ingin berkata kepadaMU kenapa harus aku, kenapa aku tidak seperti mereka, kenapa aku belum menemukan satu laki laki pun dalam hidupku...sungguh kasihan nya diriku pikirku

Allahu akbar Allahu akbar ....

dari kejauhan terdengar suara adzan ya suaranya tidak sekeras suara adzan biasanya suaranya samar samar tapi tetap terdengar ditelingaku mungkin karena heningnya malam.... pikirku pun terhenti ... suara adzan ketika jam dindingku menunjukkan wajahnya di 02.00 pagi ... shalat apa pikirku, apa jam dinding di mesjid itu rusak pikirku *hi hi

Diakhir adzan itu terdengar seruan untuk melakukan shalat tahajud.Astagfirullah ... ketika aku maseh sibuk dengan lamunanku dengan kesendirianku dengan kenestafaanku *terlalu berlebih sepertinya .... disudut sana seseorang rela terbangun dan membangunkan orang untuk selalu dicinta olehMU untuk selalu ingat padaMU

Rabbi ... bodohnya aku ... yang lebih mementingkan pemikiran orang lain terhadapku dibandingkan pemikiranMU terhadapku ... Astagfirullah ...berkali kali ku ucapkan

Langsung saja aku bangun dari tempat tidurku ... ku langkahkan kakiku perlahan lahan ke kamar mandi, ku ambil air wudhu... cesssss air ini membasahi wajahku yang ternyata dingin nya lebih dingin dari angin malam ini, tapi sedikit menyegarkanku ... Alhamdulillah .. kuhapus air mataku ... ku bersihkan satu persatu tangan dan kakiku


Bismillahirahmanirrahim ...

Sujud demi sujud ku lakukan, kunyanyikan ayat ayatMU dalam tiap rakaat shalatku... sampai disujud terakhir ku aku tak tahan aku ingin menangis aku ingin mengadu padaMU

"Rabbi ... seandainya hari ini KAU masih belum mempertemukan aku dengan jodohku aku tau KAU masih memberiku waktu untuk memperbaiki diriku menjadi lebih baik sampai pendampingku benar benar datang padaku, berikan aku kesabaran,kekuatan agar aku tidak serta merta menangis dan berteriak ketika ada orang yang menanyakan hal itu kepadaku... sandingkan aku dengan umat yang mencintaiMU agar aku pun menjadi orang yang senantiasa lebih mencintaiMU... Amin" tak terasa air mata ini membasahi mukena dan sajadah biruku aku pun terseguk cukup lama disujud terakhirku.

Rasanya ... hilang dingin ini ... hanya kehangatan yang kurasakan dari putihnya mukena yang aku kenakan, tenang jiwaku,rasanya rasa kantuk ini pun mulai menghampiriku dan akupun terlelap dalam hangatnya malam setelah tahajudku.


Ya mungkin hari ini aku maseh menangis karena pertanyaan itu, tapi hari esok aku akan lebih tersenyum karena cinta dariMU karena kasih dariMU Amin

Malam ... lelapkan aku dalam kehangatan ini ... agar ku bisa bangun dan menyapamu dengan senyum indah di bibirku dipagi hari.



~Penulis~


"Semoga Allah memberikan ketabahan dan kesabaran kepada pada bidadari yang masih menunggu untuk menyempurnakan setengah dien nya ... Amin Ya Allah"

Dewasa..???

Saya bertanya apa yang dimaksud dengan dewasa? Dewasa..??? Masa dimana seseorang sudah merasa benar? Masa dimana orang akan selalu berbuat seenaknya ?Masa beranjak menjadi tumbuh?Bukan .... sepertinya bukan hanya itu yang dimaksud dengan dewasa..lalu?

Apa tindakan itu menunjukan sikap kedewasaannya?Entahlah kadang saya tidak pernah bisa berpikir sampai sejauh itu karena setiap sikap kedewasaan seseorang tidak hanya dilihat dari umur dan satu keputusan saja, iya kan?

Hmmmm .... ah sudahlah ... semua ada masanya jadi adik adik "Jangan dewasa sebelum waktunya" karena kadang menjadi dewasa akan disuguhi pilihan-pilihan yang kadang membuat pusing kepala, jika belum siap menjadi orang dewasa bersikaplah seperti anak yang lucu dan mengemaskan ... like me ... hue hue hue

Tapi jika masa nya telah tiba jadilah orang dewasa yang sebenarnya yang bisa mempertangung jawabkan sikap dan perbuatan dari kedewasaan-nya


Entah lah ...

Rabb ... bantu aku untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab bukan kah sikap itu sulit dan sangat suliiiit dilakukan ... terlebih ketika kita mulai d tuntut untuk melakukan satu tanggung jawab yang harus dipertanggung jawabkan dihadapanMU

yup yup yup ...InsyaAllah being a mom ... like a dream ... must study hard ^__^ yo yo yo Chayooo ....

Aku butuh kekuatan itu

Saat angin mulai membelai wajah ini rasanya sejuk ... nyaman ketika ku rasakan dinginnya angin yang menyentuh wajahku.

Berbulan bulan aku berjalan dengannya kadang ada rasa was was, ada rasa takut, ada rasa khawatir ketika hentakan keras kakiku menggoncangnya,tapi yang aku tau ada kekuatanNYA ada kasih sayangNYA yang melindungi kami.. sejauh apapun aku melangkah DIA kan memberiku kekuatan untuk menjaganya.

Ketika ada satu puisi yang mengatakan

"Malaikat yang akan menjaga bayi ketika lahir adalah tangan seorang ibu, ketika dia menangis ada tangan ibu yang memeluk dan melindunginya"

Rasanya aku ingin menangis membaca bait demi bait puisi itu, seagung itukah ibu dimataMU seagung itu kan kekuatan yang KAU titipkan pada seorang ibu.

Aku sering bertanya pada suami ku , kenapa DIA memilih wanita untuk jalan ini suami ku hanya bisa tersenyum ... dan aku pun mencoba mencari satu jawaban kenapa wanita yang biasa diangap lemah, dianggap mahluk paling lemah yang justru Allah titipkan satu tempat dimana ada kehidupan baru bagi seorang insan.

Mungkin dibalik kelemahan itu ada kekuatan yang tersembunyi, kekuatan yang luar biasa kekuatan yang tak pernah bisa menandingi kekuatan laki laki sekalipun, Ya DIA adil dia menciptakan wanita dengan kelemahan dan kekuatannya yang luar biasa

Bukan tidak mungkin ketika seorang wanita marah, dia bisa lebih kuat dari laki laki ketika seorang wanita merasa tersakiti dia bisa lebih kuat dibanding laki laki. SUbhanallah ... bulan bulan ini aku mencoba meminta paket-paket kekuatan itu aku butuh itu Rabb demi suami dan bayi dalam rahimku... kadang ada rasa was was, takut dalam menghadapinya tapi aku tau DIA pun memberikan aku satu kekuatan yang luar biasa untuk menjaganya, untuk selalu membelainya.

Bismillahirahmanirahim ... Allahuma yassir walla tu'asyir .... Amin ....

Mimpi ku mimpi mu mimpi kita ...

Pernah terdengar satu kata yang masih teringat dalam ingatan
"Kalo kau memiliki mimpi , jangan pernah berpikir mimpi itu akan hilang dikala siang tiba ... tapi berpikirlah bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan ketika sang surya datang menjelang"

Hmmm ... mimpi-ku , mimpi-mu , mimpi-kita maseh berpikir sampai detik ini apa yang benar-benar menjadi mimpi ku maseh selalu melihat ke atas langit yang biru apa mimpi itu akan menjadi nyata ketika aku menatapmu di waktu dan tempat yang berbeda

Kadang ketika semua telah jauh dari apa yang menjadi impian, ingin rasanya mengabaikan semuanya mengabaikan perasaan, keinginan bahkan ambisi yang selalu menggebu di kala itu

Saya pernah bertanya pada seseorang, mimpi kamu apa ?? "Cuma satu , aku ingin dicintai olehNYA" hmmm simple jawaban nya tapi dalam maknanya

Lalu mimpi aku?? mimpi kamu??

Beberapa detik tadi saya berbincang dengan seorang teman ya kita berbicara tentang jalan ke 1, jalan ke 2 ... hmmm ternyata menjadikan pemikiran saya terbuka sekarang, mungkin tanpa saya sadari sekarang saya ada dijalan ke 2 dan tidak ada dijalan ke 1 atau mungkin ini hanya ada dipersimpangan ... hi hi hi bingungkan

Tapi pada intinya semua tergantung pada diri kita sendiri mimpi mana yang ingin diwujudkan terlebih dahulu, ketika mimpi itu mejadi nyata dan menjadi jalan yang kita pilih kita harus ingat bahwa selalu ada nilai positif dan nilai negatif nya ... hmmm pernah berpikir untuk pergi ke jalan ke 1 ^__^ ?????? *sesaat pernah terpikirkan ...

Ya ... mimpi apapun itu .. jalan apapun itu ... jangan pernah mengabaikan perasaan, pemikiran bahkan menutup pintu mimpi itu tuk menjadi nyata ketika jalan yang dipilih ternyata jauh dari mimpi yang diinginkan, karena selama matahari bersinar selama awan biru menutupi indahnya tempat berpijak kita maseh ada jalan maseh ada kesempatan tuk menjadikan mimpi itu menjadi nyata dan akhirnya kita ada dijalan yang benar benar kita inginkan ^__^

Tapi semua tak terlepas dari campur tanganNYA ... sejauh apapun kita berlari sejauh apapun kita melompat ketika tanganNYA belum memberi dan merestui kita akan jauh dari mimpi yang kita inginkan, hmmm jadi teringat kata seorang sahabat mengenai "aku ingin dicintai olehNYA" ya benar ... ketika DIA mencintai kita , maka bukan tidak mungkin mimpi yang kita inginkan mimpi yang kita harapkan menjadi kenyataan karena campur tanganNYA dan restuNYA ...

Jadi mimpimu kali ini ????

"AKu ingin dicintai olehNYA"

Waktu

Waktu
kata yang selalu orang perbincangkan
sesuatu yang kadang kita sepelekan
lalu..jika memang benar tidak kita sepelekan
perhatikanlah cermin diri
apa yang telah kau dapatkan
apa yang telah kau lakukan
kemana hilangnya detik demi detik itu
kemana hilangnya tahun demi tahun itu
seandainya waktu bisa b'bicara mungkin
mereka akan meronta
dan meminta hak mereka
dapatkah kau membuat waktumu berharga